Peraih Nilai SKD Tertinggi
Setiap seleksi CPNS, pasti ada peraih
nilai tertinggi secara nasional. Namun, tahun 2021 ada cerita berbeda. Kalau
biasanya peraih nilai tertinggi rata-rata pelamar baru ( fresh graduate ) dan
dari pulau Jawa, tahun ini adalah pelamar yang tahun sebelumnya gagal serta
berasal dari Sulawesi Barat.
Siapa dia ?
Namanya BRIYAN TEGUH THOSULY
peserta asal Sulawesi Barat. Tahun 2019 dia mengikuti ujian SKD, namun
nilainya hanya 248. Tahun 2021, ikut ujian SKD lagi dan mendapat nilai 510.
Naik dua kali lipat dari sebelumnya. Dia
salah satu contoh yang membuktikan tidak ada yang tidak mungkin, walaupun pernah
gagal. SKD sebenarnya dari tahun ke tahun materinya hampir sama ( TWK, TIU dan
TKP ). Tahun ini ada penambahan 10 soal anti radikalisme.
Bagaimana Bisa Meraih Nilai Tinggi ?
Pengalaman saya, teman-teman yang
daftar bareng Dan gagal di SKB rata-rata mencoba di tahun berikutnya dengan
formasi yang sama. Mereka menjadi peraih nilai SKD tertinggi di formasinya, lalu
SKB juga sama. Mereka mendapat nilai tinggi lagi. Karena mereka belajar dari
pengalaman tahun sebelumnya, mereka mempelajari kelemahan mereka. Begitupun
dengan Briyan, bahkan sampai ditulis di status Pak M. Ridwan.
“BRIYAN
TEGUH THOSULY SKD CPNS Pemprov Sulbar melejit menjadi top scorer di 510,” tulis
Kepala Pusat Pengembangan Sistem Seleksi BKN Mohammad Ridwan, di akun
twitternya @abiridwan2173.
Menurutnya, ini bisa menjadi contoh dari
peserta lainnya.
Pasalnya pada seleksi CPNS lalu, Briyan Teguh
Thosuly, hanya memperoleh nilai 248 dan tahun ini meningkat menjadi 510.
“This is a very good example on how to increase
your score from 248 last year to 510 now,” tulisnya lagi.
Menurut Mohammad Ridwan, seharusnya peserta lain
bisa melakukan hal serupa.
Bagi teman-teman yang belum lulus
tahun ini, jangan patah semangat. Selama masih ada kesempatan dicoba lagi. Jangan
lupa untuk mempelajari bidang apa yang menjadi kendala kita. Banyak sekali media
belajar. Mulai dari buku, e-book, aplikasi, youtube, group medsos, bimbel dan masih
banyak lagi.
No comments: