Bekerja, Kuliah atau Wira Usaha?

 Bekerja, Kuliah atau Buka Usaha....???

Setiap orang hampir pasti pernah memiliki dilema ketika baru lulus dari sekolah menengah atas ( SMA ), maupun jenjang diploma/sarjana. Terutama bagi Sobat Missqueen sepertiku. Sebenarnya kita semua mempunyai banyak pilihan dengan memanfaatkan potensi yang kita miliki. Apalagi di zaman sekarang yang kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dengan beasiswa sangat terbuka lebar, peluang usaha kreatif sangat banyak. Namun, untuk lowongan kerja masih kurang banyak. Hal ini dikarenakan jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang terbuka. Di dunia ini hampir tidak ada orang yang mau menjadi pengangguran. Semua orang punya mimpi untuk hidup dengan baik dan sejahtera. Kecuali kita lahir sebagai Pangeran Brunei atau anaknya Bill Gates, yang sudah tidak terlalu memusingkan keuangan. Namun, inilah hidup. Kalau aku bisa memilih orang tua, mungkin aku akan memilih menjadi anaknya Pangeran Arab atau Pangeran Brunei. Walaupun aku sebenarnya juga bisa menjadi Pangeran Brunei atau Pangeran Arab dalam dunia khayalan. Ini hanya sekedar intermezo bagi Sobat Missqueen sepertiku.

Ketika lulus SMA, aku juga mengalami dilema yang cukup membuat frustasi. Sebenarnya aku diterima dan bisa saja berkuliah di perguruan tinggi terbaik. Namun, hal ini tidak kulakukan. Aku mempunyai 5 orang adik yang masih harus bersekolah. Akhirnya aku memutuskan untuk bekerja dan berkuliah. Bagiku belajar bisa di mana saja. Di mana ada niat, di sana ada jalan. Setiap perjuangan pasti banyak suka dan dukanya. Namun, anggap saja itu semua sebagai kekuatan yang menempa diri kita. Ada kalanya aku merasa gagal, merasa useless dan merasa dunia tidak adil. Tapi hal ini, tidak menyurutkan langkahku. Banyak sekali sarana untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang kita dambakan. Ibarat kita ingin ke suatu tempat, banyak moda transportasi dan jalan yang bisa kita lalui. Bagi orang yang mempunyai ongkos lebih, mungkin menggunakan moda transportasi exlusif memalui jalur bebas hambatan. Sedangkan bagi Sobat Missqueen, kita bisa menggunakan angkutan umum maupun ojek melalui melalui jalan raya maupun jalur tikus. Namun, kita akan mencapai tujuan yang sama. Walaupun semua itu harus kita lalui dengan penuh perjuangan.

Dulu kenapa aku merasa harus bersyukur, saat di kota Metropolitan setiap pagi aku melewati para tuna wisma yang tidur di gerobak. Mereka biasa disebut Manusia Gerobak ( bisa dicek di internet ), kulihat mereka tetap ceria dan bahagia dalam menjalani hidup. Kenapa aku yang masih punya tempat tinggal, masih bisa bekerja harus menyerah dan meratapi nasib????

Jaman muda, aku penuh semangat dan pantang menyerah dengan keadaan. Prinsipku dulu, aku masih punya kaki untuk berjalan, otak untuk berpikir, dan tangan untuk bekerja. Sehingga tidak ada kata menyerah dalam menjalani semua cobaan. Maklum, sejak umur belasan tahun sudah hidup sendiri. Terpisah jarak dengan keluarga, padahal sampai sampai lulus SMA masih jadi anak rumahan. Pertama kalinya pergi jauh sendiri, dan harus melawan rasa takut. Kadang kita bercanda : " Seandainya Bunuh Diri Masuk Surga, Aku Sudah Bunuh Diri Dari Dulu ". Ternyata setelah aku merantau, aku mendapat pengganti keluarga dan sahabat yang sangat baik. Mereka selalu menjadi teman dan pendukung setia dalam keadaan apapun. Kita harus menjalani masa muda kita tanpa penyesalan.

Apapun pilihan kita, asal kita jalani dengan sungguh-sungguh, pantang menyerah dan konsisten, suatu saat pasti akan memberikan kita sesuatu yang bermanfaat. Kita bisa membaca biografi orang-orang tersukses di dunia. Sebagian besar dari mereka melewati perjuangan panjang sebelum bisa di posisi saat ini. Semangat... Jangan pernah takut untuk bermimpi, walaupun kadang mimpi kita tidak terwujud. Setidaknya mimpi tersebut telah membuat kita bahagia dan tersenyum, serta melupakan masalah sejenak.